Selasa, 20 April 2010

Tanya Jawab

1. Menurut anda mengapa kreativitas begitu bermakna dalam hidup ?

Jawab : menurut saya orang-orang yang kreatif adalah orang-orang yang pada dasarnya mencari suatu kepuasan, penghargaan serta selalu berpikir "bagaimana saya dapat meningkatkan kualitas hidup saya". Maksudnya seperti ini, orang yang kreatif pasti orang yang memiliki motivasi besar, melalui motivasi yang besar ia mencari jalan untuk merealisasikan bagaimana ia dapat memperoleh penghargaan dari orang lain, yang pada akhirnya ia dapat memperoleh kepuasan dari apa yang ia ciptakan. Dengan pengertian yang singkat ini saya rasa cukup untuk menggambarkan betapa pentingnya kreativitas. Karena pada dasarnya setiap orang berkeinginan untuk dapat memperoleh penghargaan ataupun pengakuan dari orang lain.

2. Mengapa kreativitas perlu di pupuk sejak dini?

Jawab : saya termasuk orang yang menganut paham "Bisa karena terbiasa". Menurut saya pemupukan kreativitas tentu perlu dilatih sedini mungkin. Jika kita telah terbiasa melatih kreativitas kita, maka kita pun akan terbiasa menjadi orang yang kreatif. Penanaman kreativitas dapat dilakukan sejak anak masih berusia balita. Karena dalam usia-usia ini anak memiliki fase emas, yang tentunya sayang untuk dilewatkan. Dan biasanya manusia yang menjadi lebih kreatif pada akhirnya akan menjadi lebih terbuka pikirannya terhadap gagasannya sendiri maupun gagasan orang lain.

3. Bagaimana peranan atau strategi 4p untuk anak kreatif?

Jawab : saya rasa peranan 4p cukup penting bagi anak kreatif. Person, dalam upaya mengembangkan kreativitas diperlukan subjek, dalam hal ini tentunya anak. Press atau dorongan, setelah anak memiliki motivasi untuk bersikap kreatif tentu diperlukan dorongan dari orang-orang yang ada disekitarnya, terutama mungkin peran orang tua. Lalu ada Proses, setelah ada dorongan si anak mulai dapat memproses karya kreatifnya. Dan yang terakhir adalah Product, setelah melalui tahapan tadi maka muncullah product kratif dari anak yang kreatif.

4. Guilford (1967) menyatakan bahwa intelegensi berkaitan dengan berpikir secara konvergen, sedangkan kreativitas adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk berpikir divergen. Bagaimana menurut anda mengenai pernyataan diatas!

Jawab : secara teori saya setuju dengan pernyataan Guilford. Berpikir konvergen adalah berpikir satu arah, yang hanya memfokuskan atas 1 jawaban saja. Sedangkan berpikir divergen adalah berpikir lebih terbuka, dan berupaya untuk mencari variasi jawaban atau bermacam kemungkinan jawaban untuk memecahkan suatu masalah. Selama mengenyam bangku pendidikan, guru cenderung menyajikan konsep untuk berpikir konvergen. contohnya seperti ini : 1+1=2, itu merupakan pola berpikir konvergen. Padahal seharusnya anak diarahkan untuk berpikir divergen. contohnya : untuk mencari nilai 1+1 anak tidak harus menjawab 2. Bisa saja 1+1 = 6-4, secara teori anak yang menjawab seperti ini tentu sudah paham jika jumlah 1+1 adalah 2, tapi ia mengungkapkan dengan cara yang berbeda, hal ini yang perlu dikembangkan agar anak dapat lebih kreatif. Dan pada akhirnya, menurut saya anak yang kreatif adalah anak yang cerdas.

5. Berikan contoh 3 perilaku kreatif yang mencerminkan teori Freud (psikoanalisis) & teori Kris (Mekanisme pertahanan) !

Jawab : Freud menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan. Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi. Maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinasi.

contoh 3 perilaku kreatif menurut teori Freud :

1. Represi
Represi didefinisikan sebagai upaya individu untuk menyingkirkan frustrasi, konflik batin, mimpi buruk, krisis keuangan dan sejenisnya yang menimbulkan kecemasan. contoh perilakunya : orang yang sedang cemas, cenderung mencari pelarian agar kecemasannya dapat berkurang. Menurut saya salah satunya mungkin dengan cara melawak atau membuat lelocun. Hal ini tentu ia lakukan agar kecemasannya berkurang.

2. Regresi
Regresi merupakan respon yang umum bagi individu bila berada dalam situasi frustrasi, setidak-tidaknya pada anak-anak. Ini dapat pula terjadi bila individu yang menghadapi tekanan kembali lagi kepada metode perilaku yang khas bagi individu yang berusia lebih muda. Ia memberikan respons seperti individu dengan usia yang lebih muda (anak kecil). Contohnya : anak yang baru memperoleh adik,akan memperlihatkan respons mengompol atau menghisap jempol tangannya, padahal perilaku demikian sudah lama tidak pernah lagi dilakukannya.

3. Proyeksi

Contoh perilakunya : Misalnya seseorang mengidolakan artis remaja seusianya, terkadang secara tidak sadar mereka berperilaku sama seperti artis yang diidolakannya. Baik secara perilaku, ataupun secara penampilan. Ia berusaha agar dapat semirip mungkin dengan idolanya.

contoh perilaku kreatif menurut teori Kris :

Kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar. Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bias “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka m ampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego.

catatan : untuk isi no.5 disunting dari heru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2012/Kreativitas.Doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar