Rabu, 11 April 2012

Tahap psikoterapi dan keterampilan yang harus dimiliki terapis


Tahap-tahap psikoterapi :

1. Wawancara awal
  • dikemukakan apa yang akan terjadi selama terapi berlangsung, aturan-aturan yang berlaku, apa yang akan dilakukan saat terapi dan apa saja yang diharapkan dari klien, kontrak terapeutik (tujuan, harapan, kapan, dimana, lama, keterbatasan, dll)
  • akan diketahui apa yang menjadi masalah klien
  • rapport terlebih dulu, lalu klien menceritakan masalah (ada komitmen untuk mengkomunikasikan), terapis dan klien dapat saling bekerjasama
2. Proses terapi
  • mengkaji pengalaman klien, pengenalan – penjelasan – pengartian perasaan dan pengalaman klien
3. Pengertian ke tindakan
  • terapis bersama klien mengkaji dan mendiskusikan apa yang telah dipelajari klien selama terapi berlangsung, pengetahuan klien akan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
4. Mengakhiri terapi
  • terapi dapat berakhir jika tujuan telah tercapai, klien tidak melanjutkan lagi, atau terapis tidak dapat lagi menolong kliennya (umumnya merujuk ke ahli lain)
  • beberapa pertemuan sebelum terapi berakhir klien diberitahu, klien disiapkan untuk menjadi lebih mandiri menghadapi lingkungannya nanti

Keterampilan terapis : meliputi keterapilan dalam komunikasi verbal dan non verbal

1. Komunikasi verbal
  • bahasa yang digunakan baik dan dapat dimengerti oleh klien
2. Komunikasi non verbal
  • adanya kepekaan terapis dalam menggunakan ekspresi wajah, gerak tangan, ekspresi tubuh, dan nada suara
  • terapis mampu dan tepat dalam mengartikan komunikasi non verbal klien, seperti :
  • *dalam menggunakan waktu : cepat atau lambat menjawab, jumlah waktu yang digunakan, tergesa-gesa atau tidak, dll
  • *dengan menggunakan tubuh : kontak mata, ekspresi wajah, postur, gerakan-gerakan, dll
  • *melalui suara : nada, kecepatan, dll
  • *melalui penggunaan lingkungan : jarak, pakaian, posisi di ruang, dll

Apa Sih Konseling, Psikoterapi dan Psikiatri???

Hayo, udah bayak yang tau atau belum nih soal psikoterapi?
Mau tau?
Yuk baca tulisan di bawah ini :)

Psikoterapi merupakan bagian dari ilmu psikologi. Biasanya sih temenan sama konseling dan psikiatri. *nah kan makin bingung ya..

Singkatnya begini :

  1. Konseling :  konseling merupakan bagian dari ilmu psikologi, dan menangani "masalah-masalah" mental dengan bentuk konseling, training, dll. Jadi konseling mengatasi "masalah-masalah" mental, inilah kuncinya.
  2. Psikoterapi : mari kita bedakan dengan psikoterapi. Psikoterapi juga merupakan bagian dari ilmu psikologi, tapi khusus menangani "gangguan-gangguan" mental, melalui proses terapi.
  3. Psikiatri : nah yang ini mirip-mirip juga, tapi ini lahannya ilmu medis (kedokteran), nah disini yang diobati itu "sakit yang berkaitan dengan saraf", kalo tadi konseling dan psikoterapi metode menyembuhannya menggunakan training, konseling dan terapi yang alatnya adalah "kata-kata", sedangkan kalo dipsikiatri menggunakan medikasi yang alatnya obat-obatan kimiawi. Jadi terganggunya mental seseorang juga dapat disebabkan karena adanya permasalahan pada saraf, kalo udah kaya gini jadi lahannya psikiatri deh buat ngobatin.
Berhubung saya lebih paham ilmu psikologi, jadi yang kita bahas lebih jauh 2 aja ya, Konseling dan Psikoterapi.

Adapun pengertian psikoterapi dari beberapa tokoh, yaitu :

Wohlberg :
Psychotherapy is the treatment by psychological means of the problems of an emotional nature in which a trained person deliberately establish a proffesional relationship with the patient with the object of :
- removing, modifying or retarding symptom
- mediating disturbed patterns of behavior
- promoting positive personality growth and development

Corsini :
Proses interaksi formal dua pihak (dua orang atau lebih), bertujuan memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan (distres) pada salah satu pihak karena tidak berfungsinya atau ketidakmampuan pada fungsi kognitif, afeksi atau perilaku, dengan terapis berusaha mengembangkan memelihara atau mengubahnya dengan menggunakan metode-metode sesuai pengetahuan dan skill, serta bersifat profesional dan legal.

Sejarah singkat psikoterapi :
Psikoterapi berawal dari upaya menyembuhkan pasien yang menderita penyakit jiwa.
  • Berabad-abad yang lalu, orientasinya mistik, maksudnya upaya mengusir roh jahat dengan cara tidak manusiawi, misalnya mengisolasi, mengikat, memasung, memukul, dll.
  • Philipe Pinel, melakukan pendekatan yang bersifat manusiawi dan berorientasi kasih sayang (love oriented approach) dengan mendirikan asylum.
  • Anton Mesmer, mempergunakan teknik hypnosis dan sugesti, teknik hypnosis kemudian digunakan oleh Jean Martin Charcot.
  • Paul Dubois, merumuskan dan menekankan peranan penting teknik berbicara (speech technique, talking cure) yang digunakan kepada pasien. Paul Dubois tercatat sebagai "The First Psychotherapiest".
  • Joseph Breuer (senior dari Sigmund Freud) dan Sigmund Freud,  menggunakan teknik hypnosis & teknik berbicara dalam upaya menyembuhkan pasien-pasien histeria.
  • Pada Breuer, talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan hypnosis.
  • Sedangkan pada Sigmund Freud, talking cure dilakukan terhadap pasien dalam keadaan sadar, dan ini merupakan cikal bakal lahirnya psikoanalisis.
Nah, Konseling dan Psikoterapi ini nampak serupa namun sebenarnya tidak sama, meskipun ada persamaan diantara keduanya, yaitu : 
  • Dasar : teori, metode dan data ilmiah yang telah dikaji secara empirik melalui observasi, wawancara, test, teori-teori, dll.
  • Teknik ilmiah : pembicaraan, latihan-latihan
  • Aturan : biaya, waktu, tempat, dan alat-alat
Selain ada persamaan, tentunya ada perbedaan diantara keduanya, apa aja sih??
  • Konseling : kurang intensif, preventif, fokusnya untuk edukasi, vocational dan perkembangan, settingnya sekolah, industri, social work, jumlah intervensi kurang, menangani masalah-masalah ringan, dan bersifat short term.
  • Sedangkan Psikoterapi : lebih intensif, kuratif atau reapartif, fokusnya remedial, settingnya rumah sakit, klinik, praktek pribadi, jumlah intervensi banyak, rekonstruktif, menangani masalah-masalah berat, dan bersifat long term.
Gimana, udah lebih jelas kan? Pasti udah bisa dong bedain antara konseling, psikoterapi dan psikiatri? :)
Semoga bermanfaat ya :)


Cerita tentang ibu

Kisah ini terungkap dari hati terdalam,
Sosokmu begitu luar biasa dimataku. Seorang wanita kuat yang merupakan istri dari seorang laki-laki hebat dan dikaruniai 4 orang anak luar biasa yang insyallah dapat menjadi kebanggaan kalian. Tak cukup jika hanya menjadi seorang istri dan ibu, bagimu masih banyak kekuatan untuk melakoni banyak peran. Menjadi wanita karir juga merupakan pilihanmu, dengan bakat berdagang, kau pun menyalurkan hobimu dengan berjualan.
Saat adzan berkumandang kau terbangun dari lelapnya tidur malam, melakukan ibadah, lalu bergegas kau menuju dapur, mengambil sebuah panci kecil untuk merebus air panas yang akan digunakan untuk membuat kopi, teh, dan susu orang-orang seisi rumah, juga untuk mengisi sebuah termos berukuran sedang yang diletakkan di atas meja makan.
Setelah minuman hangat tersedia, dengan sigap kau menuju magicom untuk memasak nasi. Tak lama kemudian kau kembali ke dapur dan menyiapkan sarapan pagi untuk kami. Jam menunjukkan pukul 06.00, minuman hangat, nasi, serta lauk pauk sudah terhidang di meja makan. Bukan hanya untuk sarapan, kau siapkan beberapa lauk juga untuk makan siang anak-anakmu di rumah.
Saat semua sudah selesai, kau bergegas menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk berangkat kerja. Sambil memakai kerudung biasanya kau bangunkan anak-anakmu yang masih tertidur pulas. Sebelum berangkat kerja kau tak henti-hentinya mengingatkan kami untuk melakukan tugas-tugas yang belum sempat kau lakukan.
"Dita, jangan lupa cuci piring ya, kalo sempet bilasin pakaian dulu, kalo engga keburu yaudah berangkat kuliah aja", "Hani, jangan lupa nyapu ngepel, sampah ditong dibuang ya, sapuin halaman depan juga", "Dede Alif, jangan lupa isiin botol untuk taro di kulkas", "Ini baju ngaji alif, ini baju sekolahnya, ini ongkos mba dita, ini ongkos mba hani, ini ongkos dede alif, tokonya jangan lupa dibuka ya, air kamar mandi kalo udah penuh dimatiin, lampu-lampu yang tidak terpakai juga dimatiin, kordennya dibuka-bukain, kalo ada yang nanya baju di toko tolong dilayanin, udah tau harganya kan? nanti jangan pada telat, ini ada makanan, bla bla bla bla bla.."
Begitulah kurang lebih ucapanmu setiap pagi, sesaat sebelum kau berangkat kerja. Semua hal kau persiapkan, semua hal kau absen lagi secara detail, bahkan kami pun hapal dengan semua ucapanmu. Kau tak pernah bosan mengingatkan banyak hal. Meski kau bekerja, tak pernah sedikit pun kami kehilangan sosok seorang ibu, setiap saat kau tanya kabar kami, setiap saat kau pantau kami, tak lupa juga dengan adik laki-laki ku yang tinggal berjauhan. Karena jarak sekolah yang cukup jauh dan tanggung jawab belajar 2 kali lipat, maka adik laki-laki ku memutuskan untuk kost di dekat sekolahnya. Adik ku kini duduk dibangku kelas 3 dengan program akselerasi.
Menjelang pukul 07.00 kau mulai sibuk mencari sepatu dan segera berangkat kerja, kau akan kembali sampai di rumah pada pukul 16.00, sebelum adik bungsuku pulang dari sekolahnya, kau usahakan untuk tiba lebih dulu di rumah. Jika orang pada umumnya beristirahat, tapi hal ini tidak berlaku bagimu. Sesampainya di rumah, kau periksa tempat nasi dan meja makan, dengan cepat kau buat hidangan untuk makan malam. Jika anak-anakmu masih bersekolah, maka semua pekerjaan rumah menjadi tanggung jawabmu.
Saat malam menjelang, kau periksa pekerjaan rumah anak-anakmu, kau sempatkan waktu untuk berbincang dengan mereka, dan jika aku belum tiba di rumah, kau tak segan untuk menelponku berulang-ulang kali, sampai kau melihat sosokku tiba di rumah. Seusai belajar, kau temani anak-anakmu menonton televisi, sambil bercengkrama dengan mereka. Hingga malam mulai larut, kau temani tidur anak-anakmu, tak jarang kau mengusap kepala kami sambil berucap segala hal yang membangkitkan semangat kami. Saat kami mulai terlelap, baru kau beranjak untuk beristirahat. Dan kegiatan yang sama akan berulang dihari-hari selanjutnya.
Setiap Jum'at malam, adik laki-laki ku pulang ke rumah, semua kau persiapkan untuk menyambutnya. Sesampainya di rumah, kau banyak bertanya tentang keadaannya, hingga malam menjelang kau masih terjaga untuk melepas rindu dengan anak ke 2 mu. Hari sabtu seharusnya menjadi hari libur bagimu, tapi seolah tak ada kata libur, kau pun sibuk mencuci semua perabot diakhir pekan. Juga membantu mencuci pakaian kotor yang dibawa anakmu. Seharian penuh kau berkutat di dapur, seakan-akan kau tak ingin berhenti menjamu anakmu yang pulang. Semua makanan kesukaannya selalu tersaji diakhir pekan. Dan tentunya ini menjadi makan besar untuk kami semua, lidah kami dimanjakan dengan banyak makanan yang lezat. Tak ada bedanya dengan hari minggu, saat semua anggota keluarga benar-benar berkumpul, kau tunjukkan keceriaanmu, seolah tanpa beban dan tanpa rasa lelah. Jika barang dagangan  mulai habis, saat minggu tiba kau pun akan dengan segera berbelanja untuk mengisi toko yang ada di depan rumahmu.
Hampir semua hal dapat kau lakukan, kau mahir mendesign pakaian, tak hanya sebatas itu, kau juga mahir dalam menjahitnya. Aku ingat betul, saat ku kecil kau sering buatkan pakaian untukku. Suaramu juga merdu, kau juga tak pernah gugup untuk berbicara di depan umum, sehingga banyak yang mempercayaimu untuk memandu acara, kau juga paham betul akan kebutuhan gizi anggota keluargamu, kau perhatikan setiap asupan kami, kau hitung kadar protein, karbohidrat, vitamin, juga mineral. Pendidikanmu juga tinggi. Meski terkadang kau nampak menyeramkan saat kami melakukan kesalahan, tapi kami sadari dengan sepenuh hati, jika kau IBU terbaik yang pernah ada.
Kau cintai kami dengan tulus, kau rawat kami dengan keikhlasan, kau sentuh kami dengan lembut saat kami melemah, kau akan berubah menjadi amat tegas jika kami mulai berlaku tak sesuai dengan yang kau harapkan. Entah apalagi yang harus ku ucapkan selain kata bersyukur karena Allah hadirkan sosok wanita luar biasa ditengah-tengah keluargaku.

Wanita hebat itu kini terbaring di rumah sakit, hancur hatiku saat melihatnya melemah.
Ya Allah, dengan segenap kerendahan hati, hamba mohon, angkatlah segala hal yang menyakitkan dari ibu hamba. Berikan kesehatan dengan segera, beri kelancaran dalam operasinya, kuatkan ia, dan hadirkan ia ditengah-tengah kami lagi ya Allah. Hamba merindukan senyumnya.
Wahai Tuhanku yang Maha Sempurna, kabulkanlah doaku. Amin.