1. CLASSICAL
CONDITIONING
Konsepnya : Asosiasi/berpasangan.
Contoh : memberikan tanda/gambar yang dikondisikan.
Tokoh: Pavlov
Percobaan terhadap
anjing.
Makan…………….-->………..air
liur
Stimulus yang tadinya
netral bisa menjadi stimulus yang diharapkan.
Lebih baik untuk kasus
trauma.
Intinya à
asosiasi atau stimulus yang dikaitkan
Konsep-konsep :
a. Extinction :
contohnya: bel dibunyikan tetapi makanan tidak diberikan, air liur keluar
b. Generalization :
umum, menggeneralisasikan hal-hal yang lain dengan hal yang sama/ menyamakan. Orang yang bersifat general, artinya dia tidak memiliki kepribadian yang bagus.
c. Discrimination:
membedakan sesuatu dengan proses belajar. Contoh : belajar warna traffic light. Semakin orang bagus dalam discriminationnya bagus, maka kepribadiannya bagus.
A. Desensitisasi
sistematik :
Latihan : relaksasi otot dan visualisasi
Aplikasi ada 2 :
a. imagery/imaginal
à
membayangkan situasi yang membuat gak nyaman
b. in
vivo : berhadapan dengan sumber yang membuat kecemasan
Konsepnya sistematis, karena sama persis
ada prosedurnya.
Desentisasi berkaitan dengan relaksasi
Ketika
kita sedang mengalami fisiologis yang negative à
cemas, takut, tegang, marah.
Caranya
dengan mengurangi keteganganà relaksasi
(memaksakan untuk relaksasi). Contoh : deg degan à
tarik nafas, sakit perut à
tarik perut
Urutan:
Menyusun hirarki kecemasan/ketakutan
Latihan
relaksasi: ketika kita merasa tidak nyaman, fisiologi kita akan berpengaruh.
Dan otot2 kita menegang.
1. Mata
: memejamkan mata, teken ke dalam pelan2 samapi pegel, tahan, lalu lepaskan
2. Dahi
: tarik dahi ke atas, tahan, lepaskan
3. Mulut
: tarik lidah ke atas, tahan, lepaskan
4. Leher:
tarik ke depan, belakang,samping, rileks pelan2
5. Pundak
:naikkan pundak sampai ke deket telinga, lalu turunkan pelan2
6. Tangan
: tarik tangan ke belakang, tahan, rileks
7. Dada:
ambil nafas, tahan
8. Perut:
tarik perut, tahan. Rilkes
9. Tangan:
kepalkan tangan sampai terasa, buka pelan2
10. Kaki
: slonjor,telapak kaki datarik kedalam, rileks, ke bawah rileks
Memikirkan
situasi yang membuat rileks/tenang
B. Flooding
& Implosive Therapy
Kelemahan : teknik ini agak lama, karena biasanya digunakan pada orang-orang yang selalu membutuhkan dorongan, nasihat. Teknik ini dilakukan dengan pemaksaan dan tidak boleh menghindar.
C. Gradual
Habituation (kebiasaan yang berulang)
Hampir sama dengan in
vivo, tapi dengan tidak relaksasi.
Konsepnya: dengan
diabaikan/ mengalihkan dengan sesuatu yang menarik
Caranya sumber yang
menjadi kecemasan dengan bertahap.
D. Pelatihan
Asertif
Konteksnya ada
hubungan interpersonal.
Karakter orang
I am You are
Jika: OK à Tipe Agresif Not Ok
Not Ok à
Pasif/submisif Ok
Ok à
Asertif Ok
Asertif à
tegas, menghargai diri sendiri dan orang lain. Biasanya berkaitan dengan Give (ex:
saya memberikan/mengemukakan/menolak pendapat dari orang lain) and Take
(menerima kritikan/pendapat orang lain).
Asertif itu juga berkaitan dengan pujian à
menunjukkan rendah hati
Teknik :
-
Role play : bermain
peran (sandiwara/drama)
-
Modeling
-
Reinforcement
-
Group session : cara
ini sangat efektif dalam teknik asertif
-
relaksasi
E. Terapi
Aversif
Konsepnya dengan
menyakiti/hukuman.
Ramuan mual à
contoh pecandu alcohol menggunakan Teknik AA= Alcoholic Abuse à
dilakukan di luar
Kejutan listrik à
untuk homoseksual
2. OPERANT
CONDITIONING
Konsepnya : Konsekuensi
TOKOH
: Skinner
PERCOBAAN
: Simpanse, Tikus (dikenal dengan Skinner’s Box) à
si tikus mencari jalan keluar, tidak sengaja dia menginjak pedal, dan makanan
keluar dan seterusnya -à
intinya proses pembelajaran
Bahwa
ketika melakukan sesuatu akan mendapatkan sesuatu à
Konsep Reinforcement (+)
Konsep
Reinforcement (-) à
Orang
yang fleksibel à diskriminasinya bagus
Generalization
à
menggeneralisasikan/umum semua hal
a. Pembentukan
Respon (Shaping)
Menbentuk perilaku baru à
Mengajarkan sebuah tingkah laku dengan
cara step by step (bertahap). Setiap step diberi reinforcement.
Contoh : bikin kopi
b. Perkuatan
Positif
Kebutuhan psikologis: rasa nyaman, dukungan, pelukan
Kebutuhan sosial: interaksi
Reinforcement bentuknya bisa aktivitas à
liburan
Resikonya : jika reinforcement di kurangi-à
perilaku itu akan menghilang
Jika perilaku itu sudah terbentuk maka untuk
mempertahankannya harus mengubah teknik, yaitu:
c. Perkuatan
Intermitten
Dengan membuat perjanjian dengan anak (jika perilaku
sudah terbentuk dengan reinforcement positif).
Tujuan à
untuk mempertahankan suatu perilaku
Caranya di buat jadwal tertentu, atau
“sewaktu-waktu” tanpa terjadwal. Reinforcement negative tidak selalu berbentuk punishment. Ada 3 cara :
Punishment
Mengabaikan
Menarik hal2 yang
disukai
d. Token
Ekonomi
Dengan system tukar
Sumber : materi kuliah